BREAKING

Monday 2 May 2016

LOGIKA CINGKRANG


Akar permasalahan Islam saat ini adalah paradigma primitif yang memberhalakan teks-teks suci dari kitab sampai titik ekstrim yang tak hanya mencingkrangkan celana tapi juga mencingkrangkan logika.
Taqlid buta mengharamkan logika & mengutuk akal yang seharusnya karunia Allah malah dikucilkan bagai sebuah aib cacad fisik. Muslim berpikir adalah Muslim sesat, begitu kira-kira wacananya.
Apakah benar Islam wajib tanpa logika? Apakah tujuan Islam itu hanya untuk memaksa akal bertekuk lutut, jumud, takluk kepada nilai-nilai purbakala yang berlaku saat Islam diturunkan 1400 tahun lalu?
Berslogan "hanya berpegang kepada Al-Quran" tapi malpraktek tingkat dewa dalam penerapannya. Membaca kisah perang sang Nabi yang ada ayat berbunyi "bunuhlah!" lalu berpikir itu ijin bebas membunuh orang tak bersalah.
Berprinsip "hanya berpegang kepada As-Sunnah (suri tauladan Nabi)" tapi hanya meniru gaya berpenampilan tanpa memahami esensi & hakekat itu semua adalah tentang akhlak, perilaku & adab.
Dipikirnya kalau sudah "beralquran & bersunnah" artinya punya hak spesial untuk menghalalkan darah orang, menistakan agama orang, bahkan menghujat ulama sendiri.. kegagalan EPIC dalam berislam yang tidak akan terjadi bila akal dihadirkan.
Padahal dalam Al-Quran ada sedikitnya 300 firman Allah yang memerintahkan manusia agar gunakan akalnya. "Hanya orang berakal yang dapat menerima pelajaran" (Az-zumar:9), "apa yang paling baik di antaranya, mereka orang-orang berakal" (Az-zumar:17-18), "sekiranya kami berpikir tidak akan kami jadi penghuni neraka" (Al-Mulk:10)
Masih ada 297 ayat lagi yang kurang lebih berbunyi serupa, yang esensinya menekankan bahwasanya dalam Islam: dalil Aqli (akal) SAMA BOBOTNYA dengan dalil Naqli (ayat).
Jadi sebenarnya dalam Islam TIDAK ADA dalil yang menyatakan "menggunakan akal adalah sesat", kecuali bila Islam sedang dipelintir untuk menciptakan "pengantin-pengantin" yang diharamkan berpikir untuk diri sendiri agar mudah dieksploitasi & dimanipulasi.
Karena yang terjadi saat ini adalah ada upaya untuk tak hanya mencingkrangkan celana, tapi juga mencingkrangkan logika. Dan gerakan ini akan mengkafirkan Muslim yang mencoba menggunakan akalnya.
Tidak peduli setinggi apa ilmunya, tak peduli apakah itu Kiyai luhur ilmu yang sekolah tinggi sampai bergelar Profesor, bila mendakwahkan pentingnya menggunakan akal, pasti akan dihujat habis-habisan dengan stigma Liberal, Sesat, Gadungan.
Ustad Abu Janda al-Boliwudi

Post a Comment

Post a Comment

 
Copyright © 2016 Tai.web.id
Design by FBTemplates | BTT